Sunday, November 9, 2014

Childhood

Nama lengkapnya adalah Katheryn Elizabeth Hudson. Lahir 25 Oktober 1984 jam 8:03 pagi di Rumah Sakit San Fernando Valley, Goleta, California, Amerika Serikat. Ia merupakan anak ke 2 dari 3 bersaudara buah cinta antara Keith dan Mary Hudson. Kakak perempuannya bernama Angela Hudson dan adik laki-lakinya bernama David Hudson.
 
Seorang Katy akhirnya besar di dunia musik sebenarnya bukanlah sesuatu yang terlalu mengherankan. Keith sang ayah, pada era 1960-an pernah berkiprah juga dalam dunia musik, yaitu sebagai seorang scenester. Scenester adalah istilah yang dipakai untuk menyebut orang-orang non-musisi yang ikut sibuk bekerja di satu jenis event musik tertentu. Keith kemudian menjadi pendeta.

Sementara itu, ibunya Mary, adalah seorang evangelist atau pengkotbah yang sebelumnya pernah menikah di Zimbabwe, namun kemudian terpaksa balik lagi ke Amerika ketika pernikahannya tidak berjalan mulus. Nama keluarganya adalah Perry. Ia merupakan saudara tiri sutradara kenamaan era 1960-1980-an, Frank Perry (1930-1995). Meski Frank tidak pernah meraih piala bergengsi di dunia perfilman, kita tahu dari mana darah seni yang dimiliki Katy Perry berasal.

Karena besar di dalam agama yang saleh, praktis semua aktivitas Katy kecil hanya berkutat di seputar gereja. Ia bernyanyi di koor gereja sejak usia 9-17 tahun. Ia hanya mendengarkan musik-musik gospel, dan tidak diizinkan menikmati musik yang dikategorikan "sekuler". Sekolahnya pun bernuansa Kristen. Begitu pula saat ia mengikuti aneka macam perkemahan saat libur musim panas tiba.


Yang bikin Katy kecil punya minat besar dalam dunia musik adalah Angela. Layaknya anak kecil di mana pun yang hobi mengidolakan dan meniru sang kakak, demikian pula Katy pada kakak perempuannya itu. Kebetulan saja kala itu Angela memang hobi menyanyi, dan kerap latihan vokal diiringi dengan lagu-lagu yang diputar dari pita kaset.

Saat Angela tidak ada di rumah, Katy diam-diam mengambil kaset milik Angela dan ikut berlatih menyanyi juga. Ternyata hasilnya tidak mengecewakan. Waktu dia mempertunjukkan bakatnya di hadapan kedua orang tuanya, mereka terkesan dan menyuruhnya ikut les vokal secara serius.  

Maka Katy pun antusias masuk les vokal saat masih berusia 9 tahun. Bagi kedua orang tuanya, bakat Katy jelas bisa dipergunakan untuk mendukung kegiatan gereja, dan bukannya untuk menjadi artis musik komersial dunia hiburan. Sejak saat itu Katy memang ikutan aktif menyanyi di gereja.

Les vokal ia ikuti hingga berumur 16 tahun. Ia kemudian meneruskan pelajaran musiknya di Musik Academy of the West di Santa Barbara, meski tidak berlangsung lama. Namun ambisi bermusiknya yang kental terlihat saat memutuskan untuk mengikuti tes GED waktu baru masuk kelas 1 SMA Dos Pueblos.

GED adalah kependekan dari General Education Development, yaitu satu bentuk ujian khusus yang diterapkan dalam dunia pendidikan nasional di AS dan juga Kanada. Seorang siswa yang lulus GED ini dinyatakan layak untuk menyandang ijazah setingkat SMA.

Mungkin kalau di Indonesia istilahnya ujian persamaan. Bedanya, GED bisa diikuti siswa yang masih kelas X atau XII. Jadi kalau bisa melewatinya, siswa yang bersangkutan bisa langsung dinyatakan lulus SMA dan tidak harus mengikuti full melewati SMA sampai 3 tahun yang sebagaimana harusnya.

Katy lulus di ujian khusus ini. Oleh karenanya, ia tidak harus melanjutan studinya di SMA demi tekad menekuni karir secara serius di bidang musik. Dan keputusannya tepat, sebab saat ia usia 15 tahun, bakatnya ditemukan oleh para musisi di Nashville, Tennessee.

Katy pun dibawa ke sana untuk diajari jurus-jurus penulisan lagu dan komposisi musik. Di sana jugalah ia mulai belajar bermain gitar sehingga bisa lebih membantu dalam proses penulisan lagu. Di bawah bimbingan para musisi senior itu jugalah Katy mulai memproduks lagu-lagu demo.
   
 Ini adalah salah sau cuplikan masa kecil Katy dari film Katy Perry - Part Of Me

 

No comments:

Post a Comment