Sunday, November 9, 2014

Katy Hudson

Lagu-lagu demo yang dibuat oleh Katy segera disebarluaskan ke berbagai label rekaman. Setelah serangkaian kerja keras yang nggak bisa dibilang enteng, ia akhirnya digaet oleh sebuah label rekaman yang berlokasi di Portland, Oregon, yaitu Red Hill Records pada tahun 1999. Label ini berorientasi pada musik-musik gospel. Cocok dengan jenis musik yang selama itu ditekuni Katy.

Red Hill Records sendiri merupakan satu diantara sub-label suatu label induk bernama Pamplin Music, yang didirikan oleh miliuner kenamaan Robert B. Pamplin, Jr. pada tahun 1995 dan merupakan bagian dari holding-company-nya, Pamplin Entertainment (kemudian menjadi Pamplin Communications). Pamplin Entertainment bergerak di bidang media "dakwah" Kristen melalui musik, toko buku, dan produk-produk video.

Di pasar musik gospel, Pamplin terjun ke genre pop, rock, dan R&B. Untuk jenis-jenis musik lain, Pamplin membentuk sub-label seperti Red Hill yang menangani penikmat musik berusia remaja ABG dengan genre musik lebih condong ke pop dan elektronik.

Empat tahun setelah dibentuk, tepatnya pada tahun 1999, Pamplin Music mencatat profit besar dan masuk dalam lima besar label rekaman gospel terbesar di Amerika. Nggak hanya itu, mereka juga menjadi perusahaan distributor yang mengedarkan album-album rekaman label gospel lain, semisal Discovery House Music, Maranatha!, Audience Records, dan juga Infiniti Records.
 
Di samping Katy, artis-artis lain yang berkiprah di Red Hill Records diantaranya adalah Aurora dan The Echoing Green. Album Katy sendiri resmi dirilis pada tanggal 23 Oktober 2001, atau dua hari sebelum hari ulang tahun ke tujuh belasnya.Sebagaimana lazimnya sebuah album perdana, yang ini juga memakai self-titled alias diberi judul dengan nama sendiri. Hanya saja, waktu itu ia masih memakai nama resminya, Katy Hudson.
Total album ini memajang 10 track, dengan lagu Trust in Me, yang ditulisnya sendiri bareng dengan Mark Dickinson dijadkan sebagai single jagoan. Katy terlibat intens dalam penulisan semua lagu. Empat diantaranya, Last Call, My Own Monster, Spit, dan When There's Nothing Left, ia tulis sendiri, sedangkan sisanya ia kerjakan bersama Mak, Tommy Collier, Brian White, dan Scott Faircloff.

Secara umum, album Katy Hudson mendapat sambutan lumayan positif dari media. Kritikus Russ Breimeir dari majalah Christianity Today memuji kemampuan vokal dan penulisan lagu Katy. Russ menyebut Katy sebagai talenta baru yang menjanjikan, dan akan memulai karir yang panjang di dunia musik.

Kritikus lain, Stephen Erlewine dari situs musik Allmusic, bahkan menyertakannya dengan bintang besar era 1990-an, Alanis Morissette, terutama dalam segi penciptaan lagu. Stephen juga menyebut Katy sebagai "mismarketed" alias salah pasang pasar, karena seharusnya ia bisa bermain di pasar musik pop komersial, dan bukan hanya sebatas genre gospel.

Nggak hanya album, single Trust in Me yang dirilis tujuh bulan lebih awal, yaitu pada tangal 6 Maret tahun yang sama, juga menuai pujian dari para kritikus. Sayang lagu ini nggak sempat masuk chart Billboard. Selain itu, nggak ada single lain lagi yang diluncurkan dari album ini.
 
Dalam rangka promosi, Katy bikin website dengan namanya sendiri (kala itu) yang tentu juga sekaligus juga menjadi judul album. Ia juga mengikuti rangkaian tur konser The Strangely Normal Tour, mendapingi para artis dan musisi gospel lain, seperti Phil Joe, LaRue, Luna Halo, Earthsuit, dan juga V*Enna.

Sayang, meskipun sudah didukung dengan upaya promo yang sedemikian itu, album Katy Hudson ternyata nggak bunyi di pasaran. Sama sekali nggak ada yang mau beli. Konon album tersebut hanya laku 100 kopi, itupun barangkali habis dibagi-bagi di antara keluarga, teman, dan kenalan Katy saja. Namun itu lebih dikarenakan karena Red Hill gulung tikar tahun 2001, sehingga seluruh proses promosi, distribusi, dan penjualan album Katy Hudson terpaksa harus berhenti total.

Akan halnya Katy, belakangan ia mengganti nama panggungnya dengan menggalkan surname resminya dan berganti memakai bekas surname sang ibu, yaitu Perry. Ia berpikir nama Katy Hudson nggak hoki, karena terlalu mirip dengan dengan nama bintang tenar Hollywood, Kate Hudson.

No comments:

Post a Comment